Oleh
: Lestari Sudjipto
Staf Jaringan dan Propaganda KAMMI Kathoza 2013
Staf Jaringan dan Propaganda KAMMI Kathoza 2013
Liberalisasi
pendidikan merupakan salah satu aliran dalam pendidikan dewasa ini yang mulai
menjadi mindset berfikir dalam memahami makna dari pendidikan itu sendiri baik
dikaji dari makna filosofosnya maupun makna normatifnya.
Ciri
utama pendidikan yang berideologi liberal adalah selalu berusaha menyesuaikan
pendidikan dengan keadaan ekonomi dan politik di luar dunia pendidikan. Hal ini
terlihat pada benang merah kebijakan Mendiknas beberapa tahun terakhir. Oleh
karenanya kompetensi yang harus dikuasai peserta didik merupakan upaya untuk
memenuhi dan menyesuaikan tuntutan dunia kerja sebagaimana dikemukakan dalam
setiap pergantian kurkulum baru kita .
Kenyataan
lainnya dari liberalisme ini adalah mahalnya sekolah dan kuliah. UGM yang dulu
dikenal kampus rakyat sekarang tidak lagi. Rencana menjadikan universitas
negeri sebagai PTBHP sebagai langkah awal privatisasi pendidikan juga nyata
sebagai langkah liberalisasi. Di level sekolah, elitisme pendidikan mengancam
kesempatan rakyat miskin untuk mengenyam pendidikan memadai .
Materialisme
yang melingkupi liberalisme menjadikan reformasi yang dilakukan pun sebatas
fisik saja seperti pemenuhan fasilitas baru dan gedung baru; kapitalisme pun
mengarahkan bagaimana agar pembelajaran dapat lebih efektif-efisien, dan
dihitung dalam bentuk untung rugi serta balikan investasinya karena mengandaikaneducation
as human investment.
Singkat
cerita, liberalisme yang diagung-agungkan dan diacu oleh sistem pendidikan kita
telah merusakkan sendi-sendi negara bangsa Indonesia. banyak media yang mengatakan bahwa pendidikan kita
rusak-rusakan, dan Depdiknas merupakan satu dari dua Departemen terkorup di
Indonesia – satunya lagi Departemen Agama. Mulai afair buku paket, korupsi
seragam sekolah, penyelewengan dana Beasiswa dan BOS, sampai kekerasan dan
tindak cabul guru pada siswinya; di kalangan siswa pun merebak mulai dari
sekadar bolos sekolah, nyabu, sampai bunuh diri dan seks bebas. Ini efek
negatif yang luar biasa besarnya, dan tentu tak dapat diabaikan begitu saja.
Indonesia
adalah bangsa yang beradab dan memilki peradaban. Indonesia sangatlah unik dan
memilki karakteristik yang khas. Begitu pula dalam pendidikan, sistem dan prinsip
pendidikan di Indonesia tidak dibenarkan untuk mengiblat kepada orang lain.
Karena Indonesia sama sekali berbeda dengan mereka. Indonesia memilki
kebijaksanaan local (local wisdom) yang jauh lebih baik dari Negara manapun.
Jika pendidikan di Indonesia ingin berhasil dan mencapai keberhasilan maka
pendidikan di Indonesia haruslah berorientasikan kepada kebijaksanaan local dan
budi luhur yang dimilki bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar