Puluhan
Wanita yang tergabung dalam KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan
Indonesia Tanpa JIL Purwokerto mengadakan aksi damai dalam momentum Hari
Kartini. Aksi damai ini diadakan untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang
gagasan Kartini yang sebenarnya tidak mengusung pemikiran feminisme dan sebagai
bentuk penolakan Miss World yang akan digelar di Indonesia pada bulan September
2013 nanti. Aksi yang diadakan di Alun-alun Purwokerto ini juga diramaikan oleh
Solidaritas Peduli Jilbab Purwokerto yang ikut membagikan selebaran berisikan
anjuran untuk memakai jilbab dan bahaya pemikiran feminisme.
Aksi
damai ini dimulai dari pukul 07.00 s.d 08.30 WIB. Diawali dengan orasi yang
disampaikan oleh Amalia Anjani selaku Koordinator Aksi, yang mengatakan
“Kartini tidak mengusung feminisme, Kartini hanya menginginkan pendidikan yang
layak bagi kaum perempuan. Pemikiran feminisme harus dilawan karena
bertentangan dengan fitrah wanita.”
Aksi
damai yang dilaksanakan bertepatan dengan car
free day berhasil menarik perhatian warga Purwokerto yang sedang
berolahraga. Aksi dilanjutkan dengan teatrikal ditutup dengan pembacaan
pernyataan sikap, yaitu :
1. Bahwa
Kartini adalah pahlawan bangsa yang memperjuangkan hak kaum wanita tanpa
menyamakan kedudukan dengan pria.
2. Bahwa
yang Kartini perjuangkan adalah hak akan pendidikan, bukan pemikiran feminisme
ataupun pluralisme.
3. Pemikiran
feminisme, hedonisme, dan pluralisme merupakan hal yang merusak masa depan dan
moral bangsa.
4. Menolak
Miss World diselenggarakan di Indonesia karena merupakan bentuk eksploitasi
terhadap kaum wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar